Mengelola keuangan bisnis adalah salah satu kunci penting dari sebuah kesuksesan dalam berbisnis. Saking pentingnya ilmu pengelolaan keuangan atau bahasa kerennya finansial management, ilmu ini pun sengaja dibahas khusus dalam pelajaran akuntansi.
Yuk kita perhatikan, berapa banyak orang yang bangkrut bisnisnya, bahkan layu sebelum berkembang. Biasanya ini melanda para pengusaha pemula seperti pelaku bisnis UKM. Kok bisa ya? Apa penyebabnya? Penyebab utamanya adalah buta finansial alias gagal dalam mengelola keuangan.
Setiap orang saat memulai bisnis pasti punya angan – angan bisnisnya berkembang pesat, tumbuh subur dan menghasilkan keuntungan yang meluber. Tapi usia bisnis masih kalah sama jagung, si pengusaha itu justru down to the earth alias collaps alias KO.
Penyebabnya adalah ternyata mimpi tak sesuai kenyataan. Keuntungan gede yang dimimpikan ternyata gak kelihatan sama sekali, walopun dilihat pake teleskop. Pertanyaannya, apakah bisnisnya memang gak punya untung? Atau justru keuntungannya menguap gitu aja karena gak dikelola dengan baik?
Nah, supaya lebih jelas, yuk kita bahas apa sih penyebab kegagalan dalam mengelola keuangan, kenali penyakitnya supaya kita bisa mengobatinya. Cocok?
1. Tidak ada persiapan yang matang sebelum memulai bisnis
Hasrat yang menggebu – gebu untuk membuka suatu usaha emang penting banget sob, tapi jangan lupa semangat harus berbanding lurus dengan pengetahuan.
Siapa yang pengen ke surga? Pasti semua orang akan bilang “saya”. Tapi apakah ke surga cukup dengan semangat? Tentu ngga kan? Harus dibarengi ilmu yang cukup dan praktik yang bener.
Sama halnya dengan bisnis, kalo pengen usahanya lancar jaya, jangan semangat doang yang dimiliki, ilmu juga kudu punya, terkhusus mengelola keuangan.
Banyak hal yang harus kamu ketahui dalam mengelola keuangan, yang paling sederhana adalah kamu harus bisa membedakan mana uang bisnis, mana uang pribadi. Bagaimana mengelola hutang, bagaimana cara mengoptimalkan dana cash untuk modal kerja, dan lain – lain.
Solusi mudahnya mungkin kamu bisa belajar pengelolaan keuangan sederhana melalui website bisnis, atau bisa belajar langsung ke pengusaha yang kamu kenal. Kalo mau keluar uang, kamu juga bisa mengikuti seminar – seminar yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.
2. Merasa diri sebagai OKB padahal baru punya uang seiprit
Salah gak sih punya duit banyak? Katanya kaya itu gak menjamin kebahagiaan? Jawabannya adalah, TIDAK SALAH. Gak ada yang salah dengan kekayaan, yang salah itu miskin tapi belagak kaya. Hehe
Punya uang cash dari keuntungan bisnis yang sedang dijalankan itu nyenengin banget kan sob, apalagi duitnya banyak. Wow, berasa OKB (orang kaya baru) deh!
Kalo gak pinter – pinter mengelola keuangan bisnis, siap – siap deh bisnis kamu hancur. Godaan pengusaha pemula adalah ketika mereka dihadapkan dengan seksinya uang kertas itu. Kalo gak bisa nahan nafsu, habislah sudah.
Godaan biasanya justru datang dari teman atau kerabat, mereka biasanya akan ngajakin kamu kongkow, karokean, nongkrong di kafe dan banyak lagi. Karena kamu merasa uang tersebut adalah hasil usaha kamu, kamu akan menggunakannya sebelum waktunya tiba.
Saat uang tersebut kamu butuhin untuk suntikan modal, ternyata uangnya udah habis. Terus gimana dong? Ya kalo gak nge-down ya ngutang. Kalau gak segera bertobat, akan begini terus lah perputaran bisnisnya. Keuntungan habis dibayarkan ke hutang.
Setelah bosen bayar hutang terus dan gak pernah nikmatin hasil, akhirnya pesimisme pun muncul. Dan biasanya pengusaha pemula akan berpikir kalo bisnisnya udah menemukan jalan buntu.
Solusi terbaik yang bisa kamu lakukan, mulai saat ini kamu harus bertobat dan merubah sudut pandang dan kebiasaan bahwa seorang pengusaha pemula itu adalah orang – orang yang siap gak makan enak demi masa depan.
3. Menganggap uang sedikit bisa diganti dikemudian hari
Penyakit yang satu ini emang sepele sih, tapi dampaknya gede loh terhadap perkembangan bisnis kamu.
Saat ngumpul bareng teman, lagi nyantai atau nongkrong bareng, atau pas kamu lagi jalan ke mall sama pacar, biasanya setan akan merayu dengan kata seperti ini :
“udah, pake aja dulu duitnya! Cuma pake sedikit kok, nanti kalo ada untung bisa diganti”
Walopun kamu udah membedakan mana uang bisnis dan uang pribadi, kamu bakal hancur kalo dengerin kata setan yang satu ini.
Solusinya adalah katakan TIDAK pada setan penghasut. Sesulit apapun keuangan kamu, sebisa mungkin hindari menggunakan keuangan bisnis. Mulailah mengatur pengeluaran pribadi kamu. Jangan boros, namanya juga baru merintis.
4. Terlalu cepat memutuskan untuk berhutang, padahal sumber daya lainnya belum dioptimalkan
Berhutang adalah cara instan untuk meningkatkan kapasitas modal kerja setiap usaha. Ngomong – ngomong soal hutang, ternyata dalam bisnis itu ada hutang baik dan juga hutang buruk.
Hutang baik adalah hutang yang dimanfaatkan untuk hal – hal yang bersifat prioritas atau penting. Hutang buruk adalah hutang yang dimanfaatkan untuk hal – hal yang sifatnya liabilitas atau tidak terlalu penting.
TAPI, sebaik – baiknya hutang tetap lebih baik menghindarinya sob. Banyak orang justru malah menganggap berhutang adalah pilihan terbaik untuk meningkatkan modal kerja. Kalau kamu pengusaha gede, punya omset milyaran, boleh lah nyobain yang satu ini.
Tapi kalo bisnis kamu Cuma skala kecil, omset cuma puluhan juta, sebisa mungkin hindari untuk menghutang. Sebab, kalau kamu gak ahli dalam mengelola hutang, bisa – bisa bisnis kamu hancur dalam sekejap.
Solusinya untuk meningkatkan kapasitas bisnis kamu, cobalah untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang ada. Manfaatkan media gratisan untuk promosi bisnis kamu, tingkatkan penjualan dengan menggunakan berbagai strategi marketing, atau kamu bisa mencari bahan baku yang lebih murah dengan kualitas yang sama dengan yang kamu gunakan saat ini.
Perlahan tapi pasti, dengan keyakinan dan ilmu yang terus diasah, mudah – mudahan modal usaha kamu akan terus meningkat. Tanpa melakukan hutang.
Jualan itu mudah, tapi jadi pebisnis profesional itu butuh perjuangan. Kalo cuma mau jualan, kamu tinggal buka lapak di emperan jalan, jualan deh. Berapapun hasil hari ini, gunakan untuk makan sehari – hari.
Tapi kalo mau jadi pebisnis profesional, butuh perjuangan, butuh pengorbanan. Uang adalah darah sebuah bisnis, dan ilmu adalah vitamin penambah darah. Dan jangan lupa, keahlian dalam pengelolaan keuangan adalah kunci yang suatu saat nanti menjadikan kamu golongan darah biru, atau justru jadi darah kotor. Hehe