Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang paling terkenal di Jogja dan banyak diminati oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara. Pantai ini menjadi salah satu ikon utama dari keistimewaan Yogyakarta.
Selain di Kalibiru, Pinus Pengger dan Watu Goyang, pantai ini menjadi lokasi favorit para wisatawan untuk menikmati keindahan sunset dengan nuansa romantis. Warga Jogja lebih akrab dengan menyebut pantai ini dengan nama Pantai Paris, singkatan dari Pantai Parangtritis.
Mau tahu seperti apa keseruan dan kisah mistis dari Pantai Parangtritis ini? Yuk, ikuti tim Tempat Asik jalan-jalan di ujung selatan kota Jogja ini.
Lokasi dan Rute Menuju Pantai Parangtritis
Pantai ini berada di ujung selatan kota Jogja dan di tepi Samudera Hindia, berjarak sekitar 27 km. Bisa ditempuh sekitar 1 – 1,5 jam perjalanan, tergantung kecepatan laju kendaraan.
Dari Tugu Jogja ke selatan menuju Jl. Parangtritis, lurus ikuti jalan utama sampai menemukan pos TPR masuk ke Pantai Parangtritis. Sebaiknya melewati rute arah Pantai Depok/ Gumuk Pasir Parangkusumo, agar kamu bisa sekalian berwisata ke beberapa tempat sekaligus. Dari TPR ambil kanan menuju Pantai Depok, sampai di TPR Pantai Depok bisa masuk ke Pantai Depok dulu, atau langsung ambil kiri menuju Gumuk Pasir Parangkusumo dan menuju ke Pantai Parangtritis.
Asal Usul Nama Pantai Parangtritis
Konon, nama pantai ini dinamai oleh pertapa bernama Dipokusumo, seorang pelarian dari kerajaan Majapahit yang bersemedi di pantai ini. Saat bersemedi, tidak sengaja melihat tetesan air dari celah batu karang. Karena hal ini lalu dinamai Parangtritis, dari kata parang : karang, tumaritis : menetes.
Menurut kisah, dahulu ada Panembahan Senopati/ generasi kedua sebagai pendiri Kerajaan Mataram kedua datang ke wilayah ini untuk melakukan semedi. Tujuannya menghimpun kekuatan untuk melawan kerajaan utara.
Saat bersemedi, wanita cantik sang Ratu Roro Kidul menghampiri. Konon, kedua belah pihak tersebut melakukan perjanjian yang intinya sang ratu berjanji untuk selalu membantu Panembahan Senopati sampai anak turunnya dalam urusan kerajaan.
Hal ini merupakan salah satu alasan Kraton Yogyakarta sangat erat kaitannya dengan pantai selatan. Karena hal ini, di waktu tertentu di pantai ini sering disediakan sesajian.
Sampai sekarang, pantai ini memang dipercaya menjadi pintu gerbang alam ghaib dan sebagai persinggahan sang Ratu Pantai Selatan.
Harga Tiket Masuk Pantai Parangtritis
Pantai ini buka setiap hari dari pagi sampai malam. Untuk harga tiket masuk kawasan pantai ini kamu cukup bayar biaya retribusi Rp 5.000,-/orang. Untuk parkir sepeda motor cukup bayar Rp 2.000,-/unit. Untuk biaya parkir mobil, bus diatas harga tarif sepeda motor.
Hal Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Pantai Parangtritis
Sebaiknya jika berencana kesini saat cuaca cerah dan bersahabat agar kamu bisa puas menikmati hal seru ditemani pemandangan pantai dan deburan ombak yang cukup besar.
Saat memasuki kawasan pantai, kamu akan disambut ramah oleh para penjual cobek batu dengan berbagai macam ukuran untuk oleh-oleh dengan harga berfariasi. Di dekatnya juga ada penjual peyek jingking khas oleh-oleh pantai ini dengan harga yang murah.
Lalu ada kolam air tawar untuk anak-anak. Untuk berenang cukup bayar Rp 5.000,-/anak, mandi/bilas Rp 3.000,-, cuci kaki dan sewa ban cukup bayar Rp 1.000,-.
Bagi anak-anak yang ingin memelihara pong-pongan dengan rumahnya juga ada disini, harga juga murah loh.
Berjalan lebih dekat ke tepian pantai kamu akan menemukan pos penyewaan ATV (All-Terrain Vehicle) dengan tarif Rp 100.000,- untuk yang besar, Rp 50.000,- untuk ATV ukuran kecil, masing-masing per 20 menit.
Dengan ATV roda 4 ini kamu bisa kejar-kejaran bersama teman berkeliling menyusuri lembutnya hamparan pasir pantai yang luas.
Naik ATV ini mungkin terlalu ekstrem bagi kamu yang kurang berjiwa petualang. Alternatifnya, kamu bisa naik bendi/kereta kuda beroda 2 dengan harga relatif murah sambil menikmati angin pantai dan pemandangan alam yang cantik. Untuk tarif satu putaran cukup bayar Rp 30.000,-, satu paket Rp 100.000,-.
Jika ingin berkuda menyusuri tepi pantai sambil menikmati pemandangan, disini juga bisa.
Bagi kamu yang ingin bermain layang-layang, disini juga tersedia karena angin cukup kencang dan bisa membuat layang-layang cepat naik tinggi ke atas.
Bagi pengunjung yang ingin berfoto dan bisa langsung cetak, disini sudah banyak yang siap melayani. Hanya menunggu sebentar sudah jadi. Untuk cetak foto ukuran 5R cukup bayar Rp 10.000,- dan ukuran 10R cukup bayar Rp 20.000,-/gambar.
Yang mau foto-foto selfie disini juga ada banyak spot foto yang bisa kamu coba, tentunya dipungut biaya yang murah dari harga Rp 3.000,- sampai Rp 5.000,-/spot foto dan bisa foto sendiri atau rame-rame. Seru kan.
Sambil menikmati panasnya terik matahari dan angin pantai, kamu bisa berjemur dibawah payung dengan bayar sewa tikar dan payung Rp 25.000,- saja. Selain itu, kamu juga bisa menikmati makanan dan minuman yang tersedia disini sambil berteduh. Asik bukan.
Menjelang sore, saatnya para pengunjung disapa hangat oleh indahnya matahari terbenam. Baiknya kamu ajak pasanganmu kesini ya, biar tambah romantis.
Sempatkan juga untuk berfoto dengan beckground tulisan nama pantai ini yang berada di antara taman tepian pantai.
Cerita Mistis yang Ada di Pantai Parangtritis
Pantai satu ini memang berpotensi sebagai tempat wisata yang indah dan juga berpotensi di bidang wisata budayanya yang kental dengan budaya Jawa.
Dalam segi budaya, tradisi ritual labuhan (persembahan sesaji) yang dilakukan di waktu tertentu (bulan sura) di sekitar pantai ini memang mempunyai cerita mistis yang sebagian besar warga Jogja mungkin sudah mengetahuinya. Yaitu berkaitan erat dengan keberadaan Nyi Roro Kidul/ Ratu Laut Selatan, penguasa pantai selatan. Ritual sesaji juga dilakukan tiap malam Juma’at Kliwon.
Selain itu, labuhan diselenggarakan dari pihak Kraton. Barang/ubo rampe seperti kembang setaman, pakaian, kuku, rambut, dan lainnya akan dihanyutkan ke laut. Labuhan juga diadakan saat Raja Yogyakarta mempunyai hajad/acara tertentu. Labuhan ini dilakukan di cepuri Parangkusumo yang konon disebut gerbang kerajaan Ratu Laut Selatan.
Jika kamu datang di pagi hari, kamu bisa naik ke Tebing Gembirawati yang ada di belakang pantai. Dari atas tebing ini kamu bisa melihat pemandangan luas yang indah dari pantai ini.
Mungkin banyak orang yang belum tau tentang adanya reruntuhan candi di timur tebing ini, karena memang tempatnya cukup tersembunyi. Candi Gembirawati ini berjarak cukup dekat dengan bibir pantai. Jika ingin melihat candi ini, kamu bisa lewat jalan naik dekat Hotel Queen of the South. Mengikuti jalan setapak ke barat sekitar 100 m.
Pantai ini terkenal dengan kisah legenda Ratu Kidul dan orang Jawa percaya pantai ini merupakan gerbang kerajaan gaibnya Sang Ratu Kidul, penguasa laut selatan. Hotel Queen of the South merupakan resort yang dinamai sesuai dengan legenda ini, dan Hotel ini terlihat dari tepi pantai.
Selain itu, sebaiknya pengunjung jangan memakai baju warna hijau. Banyak yang mempercayai jika Nyi Roro Kidul menyukai warna ini dan menjadikan abdi di kerajaan laut selatan. Mitos ini mungkin dipercaya banyak orang, tetapi alasan sebenarnya karena warna hijau akan menyamai dengan warna air laut yang kehijauan dan jika ada orang tenggelam dengan memakai baju hijau akan mempersulit tim SAR dalam pencarian.
Alasan Kenapa Pengunjung Dilarang Mandi di Pantai Parangtritis
Larangan mandi di laut memang sudah jelas alasannya karena ombak disini bisa dibilang cukup besar dan berbahaya. Pengunjung hanya boleh bermain air di tepian bibir pantai saja. Di waktu tertentu, ombak ini bisa sampai 5-7 meter yang akan menyapu apapun yang ada di tepi pantai.
Sebab ombak disini cukup besar karena pantai ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, dan berbeda dengan pantai-pantai lainnya.
Meski sudah banyak papan larangan untuk mandi di laut, masih sering ada kejadian pengunjung yang tenggelam tanpa mengenal umur.
Selain ombak cukup besar, ada Rip Current yang perlu diwaspadai oleh semua pengunjung. Rip Current adalah arus balik berkecepatan tinggi menuju laut lepas. Jika ada 2 ombak datang ke daratan dari 2 arah berbeda, pertemuan 2 arus ini akan menimbulkan arus balik menuju laut lepas dengan kecepatan sekitar 80 km/jam atau lebih. Pengunjung harus selalu waspada jika kebetulan berada di titik pertemuan 2 ombak yang berbahaya ini.
Fasilitas di Pantai Parangtritis
Karena pantai ini sudah populer, fasilitas disini juga sudah lengkap. Ada area parkir yang luas, toilet/kamar mandi, mushola, pos keamanan/SAR, ruang informasi, jajaran warung makan, toko-toko aksesoris (souvenir, baju, topi, dll), dan ada banyak penginapan/losmen untuk menginap dengan harga yang cukup murah.
Jajaran warung di pantai ini menyajikan banyak sekali jenis menu makanan/minuman ringan sampai berat, ada pop mie, bakso, soto, mie ayam, lotek, gado-gado, nasi goring, macam-macam jenis sate, dan masih banyak lagi pokoknya, dijamin kamu gak akan kelaparan.
Jika ingin mencicipi sajian menu khusus ikan air tawar yang segar serta memancing sendiri, kamu bisa coba ke Ledok Gebang yang ada di Jogja. Dijamin seru.
Selamat berllibur dan berakhir pekan. Salam piknik. 🙂