Dikenal dengan nama Nasi Bebek Mak Isa, menyajikan masakan daging bebek dengan bumbu yang lekat dengan cita rasa gurih dan juga pedas, cocok banget buat kamu yang suka pedas. Untuk permukaan dagingnya akan terasa renyah karena telah melalui proses penggorengan.
Biasanya untuk masakan daging bebek itu akan terasa alot, tapi untuk masakan bebek yang satu ini daging bagian dalamnya lembut, karena dimasaknya cukup lama, supaya menghasilkan daging bebek yang tidak alot. Untuk soal rasa cukup memuaskan, karena terlihat dari banyaknya pengunjung setia untuk menikmati alternatif kuliner di Jakarta ini.
Buat kamu yang sedang mencari kuliner di Jakarta, coba deh kunjungi tempat kuliner yang satu ini. Untuk soal rasa tidak mengecewakan dengan rasa pedas, asam dan gurih dijamin lidah kamu akan bergoyang. Kuliner ini cukup legendaris dan sudah banyak pelanggan setianya lho, jadi jangan sampai belum mencoba kuliner yang satu ini ya.
Tersaji Di Kawasan Klender, Nasi Bebek Mak Isa Selalu Ramai
Kalo kamu mengaku penggemar sajian bebek, belum lengkap kalo pas lagi di Jakarta dan tidak mampir ke warung ini. Alamat Nasi bebek Mak Isa ini berlokasi di kawasan Klender Jakarta Timur oleh karena itu dikenal juga dengan nama Nasi Bebek Klender, tepatnya berada di Jalan Bekasi Timur No 44, Cipinang, Klender Jakarta Timur. Warung ini setiap harinya selalu ramai dipadati pembeli, untuk mejanya pasti cepat terisi. Kalau tidak kebagian meja, kamu bisa membelinya untuk dibungkus dan dibawa kerumah, tapi harus siap antri ya, karena antriannya cukup banyak.
Untuk sambalnya terasa pas, karena tidak terlalu pedas dan tidak banyak minyaknya. Untuk rahasia kelezatan dari nasi bebek ini Cuma ada dua hal kata Mak Isa sang pemilik, yaitu jangan pernah mengecawakan pelanggan dan menggunakan bahan bahan yang berkualitas. Untuk bebek yang digunakan juga tidak sembarang bebek, ada kriterianya. Hanya bebek yang sudah tidak bertelur lagi dan berusia 8 bulan sampai 1 tahun.
Harga dan Rahasia Kelezatan Nasi Bebek Mak Isa
Dalam sehari ada sekitar 400 ekor bebek yang di masak di warung ini. Untuk menjaga kualitas, hanya bagian tertentu saja yang digunakan yaitu bagian paha, dada, dan ampela. Untuk soal rasa yaitu memperhatikan racikan bumbunya yang berupa bawang merah, bawang putih, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, daun jeruk, cabai keriting, dan cabai rawit.
Untuk peralatan yang digunakan Mak Isa tidak menggunakan panci presto lho, dia hanya menggunakan wajan biasa dan di ungkep lama supaya dagingnya empuk dan bumbunya meresap ke dalam. Hal ini dilakukan karena bebeknya sudah tua, sehingga diperlukan waktu minimal 4 jam untuk memasaknya. Kalau dagingnya masih terasa alot dan airnya sudah habis harus ditambahkan air lagi, sampai dagingnya terasa empuk.
Setelah dagingnya terasa empuk, langsung ke tahapan penggorengan. Untuk bumbu hasil penggorengan digunakan buat kremes nya. Untuk sambal bebek Mak Isa berupa bahan rebusan yang dikeringkan. Hal ini menghasilkan sajian bebek yang melegendaris dengan perpaduan bumbu meresap sampai ke dalam. Ditemani dengan nasi pulen hangat yang wanginya khas, dijamin kamu pasti bakal balik lagi ke tempat ini.
Untuk harga Nasi Bebek Mak Isa ini per porsinya dihargai Rp. 16.000 saja. Oh iya buat kamu yang tidak suka bebek tapi masih ingin mencicipi masakan khas warung nasi ini, tidak usah khawatir, karena kamu bisa memesan daging ayam kampung goreng yang tidak kalah sedapnya, dengan bumbu dan sambal sama seperti masakan bebeknya. Kalau kamu pas lagi di Jakarta, jangan lupa untuk mencobanya ya.
Awal Mula Dibukanya Warung Bebek Yang Melegenda Ini
Masakan bebek memang tidak terlalu banyak ditemui di restoran umum, biasanya untuk olahan bebek dimasak dan dijual dengan cara khusus. Tapi jangan salah untuk prospek bisnis unggas yang satu ini cukup menggiurkan lho. Buktinya warung ini menerima pesanan tidak kurang dari 3000 bungkus setiap harinya.
Sang pemilik menuturkan dia pertama kali datang ke Jakarta pada tahun 1987, karena tidak kuat menahan ngantuk karena harus begadang akhirnya dia banting setir beralih untuk berjualan kayu bekas dan membuka warteg. Awalnya dia belum berani untuk membuka warung bebek dikarenakan letak warungnya yang tidak terlalu ramai.
Berkat masukan dari sodaranya untuk berjualan nasi bebek, diapun memberanikan diri untuk membuka warung nasi bebek pertama kalinya pada tahun 1991 dan sampai sekarang warungnya tambah ramai dikunjungi pembeli dan menjadi pelanggan setianya.
Untuk resepnya didapat dari sang nenek yang biasa memasak di acara hajatan di Madura. Pertama kali membuka warung bebeknya dia hanya memotong tiga ekor bebek saja dan langsung ludes dalam sehari. Kemudian besoknya dia memotong tujuh ekor bebek, kemudian hari berikutnya sepuluh ekor bebek sampai sekarang hingga ratusan ekor bebek dipotong disini.